Disadari atau tidak, umumnya saat kita memanjatkan do'a pada Sang Khalik selalu dipenuhi keluhan dan permintaan, bahkan terkesan memberi perintah. Mungkin terdengar wajar-wajar saja karena memang Tuhan-lah satu-satunya tempat kita meminta, dan hanya Dia yang selalu setia mendengar keluh kesah kita. Tapi dibalik itu semua tidakkah seharusnya kita juga lebih banyak bersyukur atas apa-apa yang telah Dia beri, tanpa kita minta, secara gratis pula. Mulai dari oksigen yang kita hirup selama 24 jam (bayangkan orang sakit yang harus bernafas dengan bantuan oksigen dari tabung), nikmat melihat, mendengar, berbicara, berjalan, berpikir dan nikmat-nikmat lainnya yang tak terhingga dari-Nya.
Entah mengapa nikmat-nikmat itu selalu dianggap sepele, padahal itu adalah nikmat yang paling mendasar dan utama. Karena tanpa nikmat sehat fisik, pikiran dan hati semuanya seakan tak ada gunanya. Di zaman sekarang ini lebih banyak manusia yang fokus bersyukur atas materi yang dimiliki. Ngga salah sih, tapi kalau cara menempatkannnya tidak pas bisa jadi salah. Harus diingat lho, rezeki yang dikasih Tuhan itu adalah akumulasi rezeki dari orang-orang yang sayang dan kita sayangi. Dan jangan lupa, rezeki itu tidak hanya menjadi milik sendiri, tapi ada hak orang lain juga yang Tuhan titipkan lewat kita (kata Mamah Dedeh juga lho......).
Bentuk rasa syukur itu tidak hanya sekedar diucapkan dengan kata-kata, tapi akan lebih bermakna lagi apabila direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya Shodaqoh. Shodaqoh jariyah adalah salah satu dari 3 amal yang akan terus mengalir dan tak putus walaupun kita sudah meninggal setelah mendo'akan kedua orang tua dan Ilmu yang bermanfaat. Tuhan menganjurkan kita bershodaqoh baik di saat lapang maupun di saat sempit, dan Tuhan berjanji akan menambah nikmat bagi orang-orang yang bersyukur/bershodaqoh dengan ikhlas. Nggak ngiler tuh...??
So, sudahkan kita bersyukur hari ini?
Entah mengapa nikmat-nikmat itu selalu dianggap sepele, padahal itu adalah nikmat yang paling mendasar dan utama. Karena tanpa nikmat sehat fisik, pikiran dan hati semuanya seakan tak ada gunanya. Di zaman sekarang ini lebih banyak manusia yang fokus bersyukur atas materi yang dimiliki. Ngga salah sih, tapi kalau cara menempatkannnya tidak pas bisa jadi salah. Harus diingat lho, rezeki yang dikasih Tuhan itu adalah akumulasi rezeki dari orang-orang yang sayang dan kita sayangi. Dan jangan lupa, rezeki itu tidak hanya menjadi milik sendiri, tapi ada hak orang lain juga yang Tuhan titipkan lewat kita (kata Mamah Dedeh juga lho......).
Bentuk rasa syukur itu tidak hanya sekedar diucapkan dengan kata-kata, tapi akan lebih bermakna lagi apabila direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya Shodaqoh. Shodaqoh jariyah adalah salah satu dari 3 amal yang akan terus mengalir dan tak putus walaupun kita sudah meninggal setelah mendo'akan kedua orang tua dan Ilmu yang bermanfaat. Tuhan menganjurkan kita bershodaqoh baik di saat lapang maupun di saat sempit, dan Tuhan berjanji akan menambah nikmat bagi orang-orang yang bersyukur/bershodaqoh dengan ikhlas. Nggak ngiler tuh...??
So, sudahkan kita bersyukur hari ini?
hebat, mani produktif
BalasHapushoyong sapertos Kang Dadan nu tos senior.
Hapuspm masalah produktif mah da teu aya damel tea hehe....