Jumat, 30 Desember 2011

Tanpa Judul

Apa jadinya ya kalau seorang Penulis kehabisan ide buat menulis ? Mungkinkah ada tulisan yang tercipta? Seperti yang sedang saya alami sekarang, pengen nulis tapi ngga kebayang Tema atau Ide cerita yang akan ditulis. Tapi ngapain mesti bingung ya, toh saya ini bukan Jurnalis yang di kejar deadline untuk segera menerbitkan sebuah Artikel di Media koq. Jadi, nyantai aja kali.....

Kebuntuan ini bukan semata-mata karena sama sekali ngga ada Ide sih ( beneran lho...), justru terlalu banyak Isu yang mau diangkat, tapi karena masih ragu yaaa gini dech jadinya...( ngeles.com ). Salah satu yang berpengaruh mungkin dari faktor 'Mood'. Meskipun kedengarannya aneh, tapi itulah yang saya rasakan. Hari ini kebetulan bawaannya maleeess.... buat ngapa-ngapain, jadi imbasnya merembet kemana-mana. Tapi demi eksistensi ( ceileee... ) walaupun nulisnya cuma curhat doang, Alhamdulillah sebait dua bait juga dapet sih.!

Lucu, baru juga bikin Blog eh udah bingung. Gimana nanti ke depannya ya...? Makanya saya salut sama Para Penulis Senior yang nggak pernah kehabisan Ide untuk membuat Tulisan berkualitas. Ok deh, mudah-mudahan lain kali ngga buntu lagi ya, kayaknya harus refreshing dulu nih. Biar hati, pikiran dan body OK lagi ( perasaan mirip Iklan hihihi.... ).

Salam.....

Rabu, 28 Desember 2011

Harapan Seorang Ibu

Semua orang pastilah menginginkan keturunan, yaitu anak. Dan berharap anaknya menjadi generasi penerus di keluarganya. Sebagai orang tua, khususnya Ibu, anak adalah segalanya. Nyawa pun rela dikorbankan demi anaknya. Kasih sayang seorang Ibu untuk anaknya sudah jelas tanpa pamrih. Apapun akan dilakukan demi kebahagiaan anaknya, meskipun harus mengabaikan kebahagiaannya sendiri.

Selain merawat fisik, Ibu juga mempersiapkan mental anaknya, agar kelak bisa menghadapi dunia. Ibu menjadi Guru pertama dan rumah adalah Sekolah pertama buat anaknya. Mendukung minat dan bakat anak tanpa mengenyampingkan Pendidikan Agama. Seorang Ibu tidak hanya ingin mencetak generasi pintar, tapi juga tangguh. diharapkan anaknya bisa dengan cerdas dalam menemukan solusi dari setiap masalah yang dihadapi.

Secara khusus, tulisan ini saya persembahkan untuk anak-anak saya, Dian Maulana Rahman dan Attar Apriza Rahman. Kalian harus tahu, betapa Ibu sangat menyayangi kalian. Dengan sikap protektif Ibu, bukannya ingin mengekang kebebasan kalian, tapi Ibu ingin melindungi kalian dari pengaruh yang berbahaya dari luar.

Jangan beranggapan kalau Ibu begitu berambisi menjadikan kalian anak-anak yang sukses demi kepentingan Ibu sendiri, tapi semua itu semata-mata hanyalah didasari rasa kasih sayang yang besar untuk anak-anak yang Ibu cintai. Ibu tahu kalian tak sesempurna yang Ibu mau, Ibu menerima kalian apa adanya sebagai titipan Tuhan. Ibu hanya berusaha memberikan yang terbaik, agar masa depan kalian lebih baik. Anak-anakku, kalian selalu ada dalam setiap do'a Ibu, dan semoga Ibu diberi umur yang cukup dan kesehatan yang memadai agar bisa terus mendampingi dan melihat kalian bahagia. Menggapai cita-cita, cinta dan meraih impian-impian kalian.

Mom loves you all......

Senin, 26 Desember 2011

Bisa Karena Biasa

Menghilangkan kebiasaan buruk memang agak susah, tapi memulai kebiasaan baik sepertinya malah lebih susah. Mungkin dua-duanya perlu waktu yang cukup dan berbeda bagi tiap individu untuk menghilangkan atau memulainya. Hal terpenting yang sangat mempengaruhinya adalah niat.
Ya, Niat.
Dengan niat yang kuat, Insya Allah walau awal-awalnya terasa berat, tapi akan terasa ringan saat kita mulai menjalaninya.

Bagi sebagian orang yang sudah terbiasa dengan kebiasaan buruk atau baik, bisa dipastikan akan merasa "ada yang kurang" kalau kebiasaan itu tidak dilakukan. Kalau bahasa kerennya mungkin "kecanduan" ya...
Masih mending kalau kecanduannya itu untuk kebiasaan yang baik, lha kalau untuk kebiasaan buruk...., itu akan beresiko bahkan bisa berbahaya, baik bagi dirinya maupun bagi orang-orang di sekelilingnya apalagi dilakukan dalam jangka waktu yang lama.

Oia, satu hal lagi yang tak kalah pentingnya adalah Ikhlas. Kalau dibarengi dengan Ikhlas dalam menjalaninya, tujuan yang ingin dicapai akan lebih cepat. Memang sih mudah untuk sekedar di bicarakan, kalau prakteknya itu lebih sulit dari mengerjakan soal Matematika ( pengalaman pribadi hehehe.... ).
Kapan lagi ya menghilangkan kebiasaan buruk dan memulai kebiasaan baik ?. Mumpung masih ada waktu, yuk...mulai dari sekarang dan mulai dari diri sendiri ( copas Aa Gym ), mudah-mudahan kebiasaan baik yang kita lakukan akan menular pada orang-orang di sekitar kita.

Demi kebaikan kita semua, kalau masih susah dengan " Niat & Ikhlas ", maka metode yang harus dicoba adalah " Paksa ". Paksakan hingga bisa, dan setelah bisa akan jadi terbiasa.

Wallahu'alam.....

Minggu, 25 Desember 2011

Pendahuluan

 Bismillaahirrahmaanirrahiim.....

Menjadi Penulis bagi saya bukan merupakan sebuah cita-cita, tapi lebih kepada menyalurkan salah satu hobby. Mengisi waktu luang rasanya belum lengkap tanpa membaca, menulis atau mendengarkan musik. Menulis juga saya jadikan sarana untuk mengekspresikan berbagai hal seperti yang saya lihat, dengar, dan rasakan, yaa..mirip Diary gitu deh...!

Dalam menulis, tentu saja saya masih punya banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Dikarenakan keterbatasan ilmu yang saya miliki, jadi mohon maaf bila tulisan saya jauh dari kata " Sempurna ". Untuk itu, sambil menulis saya berusaha sambil belajar agar tulisan yang saya buat tidak hanya bersifat menghibur, tapi juga lebih edukatif, tanpa kesan menggurui tentunya.

Demikian sedikit kata-kata pendahuluan dan perkenalan dari saya, dan mudah-mudahan apa-apa yang saya tuangkan dalam tulisan saya dapat bermanfaat bagi pembaca.

Salam........