Rabu, 30 Mei 2012

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

Ini adalah bacaan wajib bagi Perokok. Wah, kayak Kitab aja ya....
Mungkin tepatnya begini, Wajib dibaca oleh Perokok. Sama aja kali, tapi gapapa lah yang penting kan keren hehe.....
Oia pembaca, tulisan ini saya buat karena terinspirasi dari buku karya Mas Ippho Santosa, seorang Penulis Mega Best Seller dalam salah satu Bukunya yang berjudul " Percepatan Rezeki ". Disini sengaja saya kutip isinya (tanpa izin), khususnya pada halaman 87. Ternyata ide ini bertepatan dengan Hari Tanpa Tembakau sedunia, ckckck,,,,,kebetulan saja ya, makanya saya bikin Judul seperti di atas.
Ok deh, Ikan Sepat, Ikan Gabus, Ikan Lele. Lebih cepat, lebih bagus. dan tidak bertele-tele. Let's begin.....

Sebentar,sebentar. Kami punya satu penawaran istimewa untuk anda. Kami akan mengembuskan asap motor ke hadapan anda dan keluarga setiap hari. Nah, untuk menikmati jasa ini, anda cukup membayar Rp.300.000,00 per bulan. gimana ? Tertarik ? Dalam hati anda pasti mengutuk-ngutuk, " Kurang ajar ! Sudahlah keluarga saya diasapin dan diracunin, eh duit saya malah dikuras Rp. 300.000,00!". Sabar, sabar. Jangan-jangan anda sendiri telah melakukan hal ini selama bertahun-tahun. Namanya merokok.

Siapapun maklum, asap rokok lebih beracun daripada asap motor. Herannya, seorang ayah sampai hati meracuni kesehatan diri dan keluarganya setiap harinya selama bertahun-tahun. Padahal kesehatan merupakan aset untuk beribadah, mencari rezeki, melindungi keluarga, dan menghadirkan keturunan. Yah, hanya gara-gara ia tidak dapat menahan diri dari candu.

Dalam satu ceramah, seorang Ulama pernah melontarkan guyonan begini. Di sebuah pabrik rokok, si Manajer bertanya kepada sang pemilik.
" Bapak kan pemilik pabrik rokok ini."
" Iya. Memangnya kenapa?"
" Kok Bapak tidak merokok?"
" Kamu ngga bisa baca ya ? Di bungkus rokok kan sudah tertulis, rokok itu merusak kesehatan. Yang rusak bisa macem-macem".
" Tapi kenapa Bapak malah jualan rokok?"
" Kamu belum tahu ya ? Rokok itu kan untuk orang yang ngga bisa baca!"
" Oo, begitu. Jadi bakar rokok itu tidak baik ya Pak?"
" Kamu ini gimana sih? Justru, bakar rokok itu baik. Malah kalau bisa, seluruh rokok itu dibakar, dimusnahkan! Cuma, jangan sampai dihisap !"

Hehehe! Demikianlah, anti rokok adalah rahasia kesehatan yang ketiga. Bukankan Nabi melarang sesuatu yang berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain? Bukankah Nabi melarang sesuatu yang mudharatnya lebih besar daripada manfaatnya? Omong-omong, seberapa mudharatnya sih?
~ Terdapat 25 penyakit dalam miras. Miras pun diharamkan.
~ Terdapat 15 penyakit dalam daging Babi. Daging Babi pun diharamkan.
~ Terdapat 4.000 zat kimia beracun pada sebatang rokok. Pantasnya rokok diapakan?

Kalau anda duduk di tepi tempat tidur, dimana di sebelah anda ada dua orang pengidap HIV-AIDS yang sedang (maaf) bercumbu, maka anda tidak akan ketularan penyakit mereka. Tapi, kalau anda duduk di sebelah orang-orang yang sedang merokok, maka anda ketularan penyakit mereka. Begitulah, dari segi penularan, rokok itu berbahaya ketimbang HIV-AIDS.

Silahkan anda bayangkan bahayanya:
~ Penelitian di Amerika menunjukkan merokok adalah penyebab kematian yang paling utama yaitu kanker paru dan jantung koroner
~ Di dunia, setiap 6,5 detik rokok menghilangkan 1 jiwa.
~ Di Indonesia, setiap hari rokok menghilangkan 1.172 jiwa.
~ Jumlah korban rokok jauh lebih banyak daripada jumlah korban kecelakaan lalu lintas dan jumlah korban bencana alam.
~ Jumlah korban rokok cuma satu tingkat di bawah jumlah korban narkoba.
~ Mengisap rokok menjadi langkah pertama untuk mencoba narkoba.
~ Mencandui rokok menjadi langkah kedua untuk mencoba narkoba.

Namun sebagian perokok bersikeras bahwa rokok itu baik. Inihlah dalihnya :
~ Merokok itu membawa ketenangan dan kenikmatan. Padahal rokok itu candu, itulah sugesti. Terbukti, lebih banyak orang yang tidak merokok dan mereka tetap mendapatkan ketenangan dan kenikmatan.
~ Rokok itu membuka lapangan kerja dan menghasilkan pajak. Padahal narkoba juga bisa membuka lapangan kerja dan menghasilkan pajak, namun tidak serta merta menjadikan narkoba itu baik.
~ Kalaulah memang merokok itu baik, maukah para perokok itu menyuruh anak dan keponakannya merokok sedini mungkin? Para perokok pun menggeleng, karena sebenarnya mereka sadar bahwa rokok itu tidak baik.

Data menunjukkan, Indonesia menjadi negara dengan konsumsi rokok terbesar ketiga setelah China dan India. Data lain menunjukkan, makin maju suatu negara, makin rendah konsumsi rokok. Makin cerdas seseorang, makin kecil kemungkinan merokok.

Cerita punya cerita, di dalam bis kota seorang Bapak ngobrol-ngobrol dengan seorang siswa SMA yang merokok.
" Dik, kamu ngerokok ya? Dapat duit dari mana?"
" Disisihin dari uang jajan, Pak".
" Buat rokok, kamu habis duit berapa sehari?"
" Yah, sekitar Rp. 9.000,00".
" Dik, daripada buat rokok, mending duitnya ditabung. Buat nyicil motor ".
" Gitu ya Pak?"
" Iya. Jadi, kamu ngga perlu berdesak-desakan lagi di bis kota".
" Lha, Bapak ngerokok?"
" Ngga dong".
" Koq Bapak masih desak-desakan di bis kota?"

Lihatlah, betapa banyak perokok di sekitar kita yang bersikap seperti siswa di atas. Jago ngeles demi sebatang rokok. adapun saran praktis dari kami :

~ Bagi anda yang terlanjur merokok, kurangi secara bertahap. Utamakan kesehatan keluarga anda.
~ Tetapkan kapan anda akan berhenti merokok secara total. Tiga hari, lima hari, atau tujuh hari. karena kalau tidak ditetapkan, maka berhenti merokok hanya akan menjadi angan-angan. Tetapi kalau sudah ditetapkan, maka merokok akan jadi kenangan.
~ Percayakan pada otak kanan anda. Bukankan otak kanan adalah otak perubahan, yang segala sesuatunya serba mungkin?
~ Buktikan bahwa anda mengendalikan pikiran, bukan dikendalikan oleh pikiran. Buktikan bahwa anda adalah orang kanan, bukan orang kiri yang suka mencari-cari alasan.
~ Tidak perlu menyalah-nyalahkan Pemerintah, pergaulan, dan pabrik rokok. Mulai saja dari diri anda, keluarga anda, dan orang-orang di sekitar anda. Terus perluas pergaulan anda.
~ Cegah anggota keluarga anda untuk mencoba-coba merokok.
~ Bagi anda yang tidak merokok, hindari asap rokok.
~ Pinjamkan buku ini kepada para perokok di sekitar anda. ( Kalau disini mungkin, beritahu teman2 anda hhe...)

Hm, kami maklum, sebagian dari anda mungkin tersinggung dengan tulisan ini. Akhirnya perkenankan kami menjabat tangan anda dan memohon maaf. " Tak ada gading yang tak retak. Tiada tuyul yang tak botak. Sekiranya ada kekurangan, tolong dimaafin. Sekiranya ada kelebihan? Yah, tolong dibalikin!" hehehe...!

Pembaca, itulah sekilas isi buku yang bisa sampaikan. Satu lagi, bukan hanya terinspirasi, tapi tulisan ini juga terdorong atas dasar rasa kasih sayang terhadap sesama, mengingat saya juga punya 2 anak laki-laki yang amat saya sayangi. Jangan sampai deh mereka jadi pecandu rokok atau narkoba. Pembaca, mudah-mudahan dapat diambil manfaatnya, dan saya ucapkan terima kasih atas waktu luangnya.....